PELAJARAN 12
HARI SABAT
Pendahuluan :
Hari Sabat yang menurut Alkitab adalah
sebagai hari suci bagi manusia. Namun hal itu telah menjadi suatu persoalan sejak
beratus tahun dulu. Ada orang melihat kepada ajaran tentang hari Sabat itu, langsung
menghubungkannya dengan agama Yahudi. Khususnya di kalangan kebanyakan golongan
agama Kristen mempunyai kesimpulan bahwa ajaran tentang hari Sabat itu adalah peraturan
Perjanjian Lama yang menurut kesimpulan itu sudah diubahkan dengan peraturan Perjanjian
Baru.
Ada pula orang yang menganggap bahwa perintah Tuhan tentang penyucian hari Sabat di dalam
10 Hukum Allah itu, tetap berlaku sepanjang masa, namun hari Sabat itu tidaklah
dikhususkan kepada hari tertentu. Dan yang jelas diterima dan dilaksanakan oleh
kebanyakan umat Kristen sekarang ini ialah penyucian hari Minggu, sebagai hari kebaktian,
dengan alasan, ialah karena itu adalah hari kebangkitan Yesus Kristus.
Sementara itu masih ada lagi yang tetap melaksanakan perintah Hukum hari Sabat itu
sebagaimana yang diajarkan dari dalam Kitab Suci. Mereka yang tetap mempertahankan
penyucian hari Sabat, yaitu hari ketujuh, melihat bahwa sebagai Hukum yang keempat dari
Sepuluh Hukum Allah, tidak dapat diubahkan dan tidak dapat dipisahkan dari Sepuluh Hukum
itu. Lebih jauh lagi bahwa penyucian hari Sabat, yaitu hari ketujuh bukan hanya
menyangkut soal Hukum saja tetapi mempunyai arti dan nilai-nilai rohani yang khusus pada
hari itu sesuai dengan rencana Allah yang dijanjikan bagi umat-Nya yang tidak dijanjikan
pada hari lain.
Kemudian kita melihat pula adanya orang yang tidak yakin mengenai penyucian hari Minggu
tetapi masih agak ragu terhadap hari Sabat itu namun berusaha mempelajari persoalan ini
dengan lebih saksama agar memperoleh kebenaran.
Dengan demikian timbul beberapa pertanyaan yang memerlukan jawaban tentang hari Sabat itu!
Apakah sebenarnya hari Sabat itu ? Apakah benar bahwa penyucian Sabat, hari
ketujuh itu sudah diubahkan dan tidak berlaku sekarang ini ? Untuk siapakah
sebenarnya hari Sabat itu diberikan, bangsa Yahudi sajakah atau untuk umat manusia
sepanjang zaman ? Apakah penyucian hari Sabat itu berarti penyucian hari mana saja
yang disukai ? Manakah sebenarnya penyucian hari Sabat yang benar.
1. SABAT HARI KETUJUH
Adapun bunyi Hukum hari Sabat dalam
Sepuluh Hukum Allah itu, sebagai berikut :
"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu, maka
jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan,
atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di
tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanyaTUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan
segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati
hari Sabat dan menguduskannya." Keluaran 20:8-11.
Dari bunyi hukum itu dapatlah dengan jelas kita ketahui, apakah sebenarnya hari Sabat itu.
Satu kenyataan yang jelas tentang apa dan mengapa hari Sabat itu, ialah karena
dalam enam hari Allah telah menjadikan langit dan bumi, dan berhenti pada hari yang
ketujuh. Dengan lain perkataan, bahwa hari Sabat itu adalah suatu hari peringatan
penciptaan dunia. Dengan demikian, maka tiap Sabat menarik pikiran kita kepada kuasa
Allah yang telah menjadikan dunia ini.
Jelas pula dalam hukum itu dan tidak perlu disalahtafsirkan lagi bahwa hari Sabat itu hari
yang "harus disucikan", itulah hari yang ketujuh" dan hari itulah
"hari Tuhan" dan "hari yang diberkati".
Tegasnya tiap kali kita tiba pada hari Sabat yaitu hari ketujuh dalam minggu,
memperingatkan kita tentang kuasa Allah yang menciptakan semesta alam. Dan kebaktian
pada hari itu adalah suatu tanda pengakuan kita terhadap kuasa Allah dalam hidup kita.
Dengan kata lain penyucian hari Sabat itu menjadi suatu tanda kesetiaan kita kepada Khalik
Pencipta, suatu tugu peringatan tentang kuasa-Nya yang menciptakan dunia ini.
2. SABAT ALLAH YANG BENAR
Dari manakah asal mulanya Sabat itu ?
Benarkah Sabat itu dikhususkan bagi bangsa Yahudi atau bagi semua bangsa manusia ?
Sebenarnya Sabat itu pertama kali telah diberikan oleh Allah sendiri kepada Adam dan Hawa
di Taman Eden.
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari yang ketujuh dari segala pekerjaan penciptaan yang telah
dibuat-Nya itu." Kejadian 2:2,3.
Sangat jelas ! Tidak perlu dipersoalkan lagi, tentang hari "ketujuh"
itulah hari "Sabat". Apa yang terjadi pada hari itu ? Allah berhenti dan
memberkati hari itu, dan menyucikannya. Dengan memberkati hari itu, dan
menyucikannya. Dengan kata lain Allah mengkhususkan hari yang ketujuh itu, untuk
maksud-maksudnya yang suci. Dengan demikian Sabat, hari ketujuh itu, bukanlah
peraturan dan ketentuan yang dibuat oleh manusia, melainkan oleh Allah sendiri.
2500 tahun kemudian, ketika Allah memberikan 10 Firman, yaitu 10 Hukum Allah di atas dua
loh batu di Gunung Sinai, Allah tidak membuat perubahan tentang hari Sabat, melainkan
tetap diberikannya kepada manusia supaya menyucikan hari ketujuh, yaitu hari Sabat sebagai
tanda kuasa Allah yang telah menjadikan langit dan bumi.
Apakah Sabat itu untuk orang Yahudi saja ? Kalau benar menurut dugaan orang bahwa
hari Sabat hukum keempat itu hanya untuk orang Yahudi saja, maka sudah tentu Sepuluh Hukum
itu juga hanya untuk orang Yahudi, dan hanya orang Yahudi sajalah yang dilarang, jangan
mencuri, jangan membunuh dan seterusnya ! Tidakkah demikian bukan ?
Lebih jauh lagi, bahwa hari Sabat itu sudah dimulai sejak di taman Eden, dan sudah
sebanyak 130.000 kali disucikan sebelum bangsa Yahudi itu muncul sebagai satu bangsa.
Tegasnya sebelum bangsa Yahudi itu lahir, hari Sabat sudah lama dipelihara dan
disucikan umat Allah.
"Lalu kata Yesus kepada mereka, Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia
untuk hari SABAT, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat." Markus
2:27,28.
Oleh karena Yesus adalah Khalik, Ia telah menjadikan hari Sabat pada mula pertama,maka
hari Sabat itu adalah dari Yesus Kristus dan itulah hari yang benar dan disucikan oleh
umat Allah. Itulah juga hari yang Yesus sendiri sucikan.
"Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat
Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab." Lukat
4:16.
3. HARI SABAT SATU TANDA
Lebih lanjut, apa lagi yang dikatakan
oleh Allah tentang hari Sabat itu ? "Katakanlah kepada orang Israel, demikian,
Tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan
kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan
kamu." Keluaran 31:13.
"Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan
mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka."
Yehezkiel 20:12.
Hari Sabat itu adalah tanda umat Allah, panji yang meninggikan kebesaran Allah dan meterai
yang menyatakan kekuasaan Allah yang telah menciptakan semesta alam. Sabat itu pula
adalah tanda kenyataan kebesaran pemerintahan Allah.
Satu pemerintahan dunia dapat dikenal dengan adanya beberapa tanda atau ciri-ciri khusus.
Misalnya dalam kehidupan sosial, kebudayaan, agama dan sebagainya. Yang
menonjol dalam ciri khas satu bangsa ialah bahasa, dan bendera bangsa itu. Bagaimana
jika seorang warga negara Indonesia yang menyatakan dirinya bahwa ia mencintai negara
Indonesia, tetapi pada suatu ketika ia menginjak-injak bendera kebangsaan Indonesia di
bawah tapak kakinya ? Atau ia yang mengaku mencintai negara Indonesia tetapi
mengibarkan bendera negara lain di depan rumahnya ? Kita pasti menilai bahwa
tindakan itu adalah suatu penghianatan !
Hari Sabat adalah tanda khusus antara Allah dan umat-Nya. Hari Sabat itu adalah
bendera, panji yang menyatakan lambang Allah sebagai Khalik Pencipta alam semesta.
Itu adalah hari suci, dan patut disucikan oleh umat Allah yang mengakui mencintai Tuhan
dengan segenap hati, tubuh dan jiwa ! Namun demikian betapa banyak orang yang
mengaku percaya kepada Allah, tetapi memperlakukan hari Sabat Tuhan itu, yaitu panji
kebesaran Allah itu dengan dipijak-pijak di bawah telapak kaki mereka, enggan untuk
menyucikannya, dan berbuat khianat mengibarkan bendera lain bagi dirinya sendiri !
4. TELADAN BAGAIMANA MENYUCIKAN SABAT
Yesus disalibkan pada hari Jumat, yaitu
hari yang disebut, hari persiapan untuk Sabat, yang mulai berlaku ketika matahari terbenam
pada hari Jumat itu. Yesus mati di salib pada petang hari itu dan Yusuf dari
Arimatea menurunkan jenazah-Nya dan meletakkan dalam kubur.
Ada orang beranggapan bahwa oleh karena Yesus bangkit pada hari Minggu maka hari Sabat itu
dengan sendirinya diganti dengan hari Minggu sebagai hari kebangkitan. Namun
demikian alasan ini walaupun bagus kedengarannya tetap tidaklah mempunyai dasar kebenaran
Kitab Suci ! Perhatikanlah peristiwa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu :
"Hari itu adalah hari persiapan dan Sabat hampir mulai. Dan perempuan-perempuan
yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur
itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan
rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut Hukum
Taurat." Lukas 23:54-56.
Dalam Lukas 24:1, dijelaskan pula bahwa
"Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa
rempah-rempah yang telah disediakan mereka."
Ayat ini tidak menunjukkan bahwa oleh karena peristiwa kebangkitan Yesus terjadi pada hari
Minggu, maka hari Sabat hukum keempat itu sudah harus diganti dengan hari kebangkitan.
Setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, rasul-rasul dan pengikut-pengikut Yesus tetap
memelihara hari Sabat karena Yesus sendiri "Tuhan atas hari Sabat itu" (Markus
2:17,28), tidak pernah mengatakan sesuatu tentang hari Minggu.
Dikatakan tentang Rasul Paulus yang memberitakan tentang Yesus Kristus setelah lama Ia
naik ke surga, ketika berada di kota Korintus, bahwa : "Dan setiap hari Sabat Paulus
berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan - orang-orang
Yunani. Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia
mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka." Kisah 18:4,11.
Rasul Paulus mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas hari Sabat kepada manusia,
tidak pernah mengubahkan Sabat itu, "Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu.
Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari
Kitab Suci." Kisah Para Rasul 17:2,3.
5. BERKAT DAN KEBAHAGIAAN MEMELIHARA HARI SABAT
Hari Sabat tidak akan menyelamatkan
seseorang. Manusia tidak diselamatkan karena perbuatan dan penurutan pada Hukum
Allah, karena manusia diselamatkan hanya oleh karunia Yesus Kristus. Namun
demikian seorang yang percaya kepada Yesus Kristus dan menerima karunia daripada-Nya
haruslah menjadi seorang yang bukan pelanggar hukum Allah melainkan penurut hukum itu,
termasuk pula penurutan untuk menyucikan hari Sabat, hukum keempat.
Beberapa berkat dan kebahagiaan seseorang apabila ia memelihara hari Sabat dapat
dikemukakan sebagai berikut :
Karena telah dijanjikan, "Bulan
berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk
sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN." Yesaya 66:23.
"Apabila engkau tidak menginjak-injak Hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada
hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan" dan hari
kudus TUHAN "hari yang mulia" apabila engkau menghormatinya dengan tidak
menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,
maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi
puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan, Aku akan memberi makan engkau dari
milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya."
Yesaya 58:13,14.
Maukah saudara mendapatkan damai bahagia dan ketenangan jiwa ? Maukah saudara
menikmati arti hidup yang sebenarnya dengan kekuatan rohani yang sempurna ? Oleh
memelihara dan menyucikan Sabat, saudara menerima perjanjian, berkat Allah, kesucian hidup
dan kebahagiaan abadi.