PELAJARAN 21
BAPTISAN
Pendahuluan :
Apakah perlu baptisan itu dalam hubungan
dengan keselamatan manusia ? Apakah sebenarnya baptisan itu ? Siapakah yang
harus dibaptiskan ? Apabila seorang anak kecil mati tanpa baptisan, akan hilangkah
ia ? Demikianlah beberapa dari banyak pertanyaan yang dikemukakan orang tentang
baptisan ini.
Salah satu keterangan Alkitab penting tentang baptisan, kita baca dalam ayat berikut :
"Lalu Ia berkata kepada mereka : 'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil
kepada segala makhluk.
'Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yangtidak percaya akan
dihukum.'" Markus 16:15,16.
Ayat di atas ini menegaskan betapa pentingnya baptisan dan bahwa kita harus mengetahui
arti baptisan itu menurut kehendak Allah. Banyak tafsiran manusia terhadap pelajaran
tentang baptisan itu menurut pikiran manusia itu sendiri, tetapi hanya Alkitab sajalah
yang berhak memberitahukan yang benar.
1. APAKAH ARTI BAPTISAN ITU ?
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita
semua yang telah dibaptis dalam Kritus, telah dibaptis dalam kematian-Nya ?
"Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
"Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita
juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya." Roma
6:3-5.
Jelaslah disini bahwa apabila seorang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya, maka
ia harus mengalami suatu kehidupan yang baru. Cara satu-satunya untuk memasuki hidup
baru bersama Yesus Kristus adalah dengan jalan kematian dan kelahiran kembali dalam arti
rohani. Tegasnya, kematian dari segala sifat kehidupan yang lama dan kelahiran dalam
segala sifat kehidupan yang baru, dan kedua proses itu dinyatakan dengan baptisan.
Atau setelah seorang telah menguburkan di dalam air baptisan segala kehidupan lamanya yang
penuh dengan dosa itu, maka ia pun bangkit keluar lagi dalam air baptisan itu sebagai
manusia baru, yang selanjutnya ia memulaikan suatu kehidupan yang seluruhnya baru !
Atau dapat pula kita simpulkan bahwa apabila seseorang dibaptiskan maka ia menerima
kematian Yesus untuk mengampuni dosanya, karena baptisan itu adalah suatu lambang, bahkan
suatu tugu peringatan yang besar tentang kematian Yesus, penguburan-Nya dan
kebangkitan-Nya. Seorang yang dibaptiskan di dalam kuburan air, tidak akan tetap
berada di dalam air itu, melainkan ia harus keluar lagi dari dalam air, dan kebangkitannya
itu adalah kepada kehidupan baru di dalam Yesus Kristus. Inilah yang disebut,
kehidupan Kristen !
"Karena dengan Dia kamu dikuburkan di dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan
Dia dari orang mati." Kolose 2:12.
Yesus berkata bahwa baptisan ini adalah sangat penting dan bersifat menentukan bagi
keselamatan seseorang karena firman-Nya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan
Allah." Yohanes 3:5
2. BAGAIMANA BAPTISAN ITU DILAKSANAKAN ?
Banyak orang mengakui pentingnya baptisan
itu, namun banyak yang bertanya, "Bagaimanakah sebenarnya baptisan itu dilaksanakan
? Secara massal atau pribadi ? Dengan percik air atau di bawah kibaran
bendera, atau masuk ke dalam air ? Apakah baptisan itu dilaksanakan hanya secara
simbolis ataukah sesuatu tindakan yang sebenarnya ?
Sebenarnya dari pengertian baptisan itu, dapatlah kita ketahui bahwa oleh karena baptisan
itu melambangkan "kematian" , dan "kelahiran kembali", maka hal
"kematian" itu menurut "penguburan". Dalamhal ini, perkataan
"baptis" berarti "dimasukkan ke dalam air dan dikeluarkan kembali".
Bila baptisan itu satu perlambang kematian dan kebangkitan Yesus, maka cara yang
paling tepat ialah seperti Yesus telah diletakkan di dalam kubur, maka kita pun harus
dimasukkan ke dalam air baptisan !
"Sebagaimana dalam Yohanes 3:3-5 bahwa baptisan itu adalah tanda berakhirnya suatu
kehidupan, maka hal ini berarti bahwa bagi orang berdosa berakhirlah cara kehidupannya
yang berdosa itu.
Kalau begitu , bagimanakah baptisan itu dilaksanakan ? Dalam Alkitab telah
dinyatakan bahwa tidak banyak cara melaksanakan baptisan itu. 'Satu Tuhan, Satu
iman, Satu baptisan." Efesus 4:5.
Yesus telah menunjukkan cara baptisan itu yang sebenarnya dan Dialah yang menjadi teladan
kita dalam segala sesuatu. Perhatikanlah beristiwa berikut ini !
"Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Sungai Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis
olehnya.
"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit
terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun kata-Nya." Matius
3:13,16.
Dengan demikian jelaslah bahwa baptisan yang sebenarnya, yaitu masuk ke dalam air dan
kemudian keluar dari dalam air itu. Hanya dengan baptisan seperti inilah memberikan
arti yang sebenarnya dari baptisan itu, yaitu melambangkan "kematian, penguburan, dan
kebangkitan" apa pun juga alasannya, maka cara baptisan yang lain dari yang tersebut
di atas itu, tidaklah sesuai dengan ajaran Kitab Suci.
Lebih jauh lagi Yesus memerintahkan pengikut-pengikut-Nya melaksanakan baptisan itu dengan
syarat sebagai berikut :
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." Matius 28:19
Ini berarti bahwa seorang yang dibaptis itu, ia mengakui dan percaya akan adanya Allah
Yang Mahakuasa, dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribaginya dan percaya
kepada Roh Kudus yang mengubahkan tabiat kehidupannya. Bahwa tidak ada kuasa lain
yang dapat menyerahkan seluruh kehidupannya kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Para Rasul Yesus Kristus terus melaksanakan upacara baptisan ini, setelah Yesus kembali ke
surga, Filipus dengan petunjuk Roh Kudus telah bertemu dengan seorang sida-sida yang
sedang membaca Kitab Suci di atas keretanya. Maka Filipus pun memberitakan kepadanya
tentang Yesus.
"Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air.
Lalu kata sida-sida itu, 'Lihatlah, di sini ada air, apakah halangannya, jika aku dibaptis
?"
"Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam
air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia." Kisah Para
Rasul 8:36,38.
Dalam buku Sejarah Gereja, dinyatakan bahwa baptisan dengan cara masuk ke dalam air ini
adalah lazim dilaksanakan dalam zaman rasul-rasul dan berlangsung sampai beberapa abad
kemudian. Lalu terjadilah perubahan yang dibuat oleh gereja, sebagaimana
dikemukakan pada kutipan berikut :
"Untuk beberapa abad lamanya setelah ditetapkan baptisan Kristen yang pada umumnya
baptidan itu dilaksanakan dengan cara masuk de dalam air, tetapi sejak abad ke 12 maka
kebiasaanbaptisan dengan cara memercik telah dilaksanakan di dalam gereja Katolik (Roma)
dengan alasan karena cara-cara ini tidak merepotkan seperti baptisan dengan cara
masuk ke dalam air." - Kardinal James Gibbons, Faith of our Fathers. hlm. 277.
Perlu ditekankan lagi bahwa baptisan yang sebenarnya adalah menurut teladan dan petunjuk
Yesus Kristus, karena itu saja satu-satunya cara yang sesuai dengan arti baptisan itu,
yaitu lambang mati dengan Kristus dan bangkit kembali. Dalam percikan atau siraman
air, atau cara lain daripada yang telah ditentukan dalam Alkitab, atau menyimpang daripada
cara itu tidaklah mempunyai arti baptisan yang sebenarnya.
3. BAGAIMANA DENGAN BAPTISAN ANAK-ANAK
Pertanyaan ini telah banyak dikemukakan
orang, terutama dari pihak orangtua yang langsung merasa bertanggung jawab untuk mendidik
anak-anak mereka agar menjadi manusia beragama.
Memang tiap orangtua harus mempunyai rasa tanggung jawab seperti itu, namun apabila
kita bicarakan tentang baptisan, kita ketemukan ayat Kitab Suci sebagai berikut :
"Dan biarpun Nuh, Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi Aku yang hidup,
demikianlah firman Tuhan Allah, mereka tidak akan menyelamatkan baik anak laki-laki maupun
anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena
kebenaran mereka." Yehezkiel 14:20.
Pilihan dan keputusan untuk dibaptis bukanlah terletak pada orangtua, melainkan pada anak
itu sendiri, walaupun orangtua tetap bertanggung jawab mengajar dan mendidik anak-anak
mereka pada segala kebenaran agama dan Kitab Suci.
Tetapi di manapun juga dalam Kitab Suci tidak ada keterangan tentang membaptiskan
anak-anak bayi! Kalaupun itu dilaksanakan juga, maka upacara seperti itu tidak
mempunyai arti bagi anak bayi itu sendiri, karena baptisan adalah bagi mereka yang percaya
dan dengan pilihan sendiri menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya.
"Jawab mereka, 'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau
dan seisi rumahmu." Kisah Para Rasul 16:31.
"Jawab Petrus kepada mereka, 'Bertobatlah dan hendaklah masing-masing kamu memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus." Kisa Para Rasul 2:38.
Pada suatu ketika ibu-ibu telah membawa anak-anak kecil mereka kepada Yesus dan minta agar
Tuhan memberkati. Murid-murid berusaha menghalanginya, tetapi kata Yesus ;
"Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku,
sebab orang-orang seperti itulah yang empunya kerajaan surga."
"Lalu Ia meletakkan tangn-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ."
Matius 19:14,15.
Bukanlah suatu yang mustahil bagi Allah apabila anak-anak bayi yang belum mengetahui
perbuatan dosa tetapi telah dirampas oleh maut, akan dikembalikan lagi kepada orangtuanya
yang beribadat kepada Allah karena perjanjian Allah adalah sebagai berikut :"Tawanan
pahlawan pun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri
akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan
anak-anakmu." Yesaya 49:25.
"Beginilah firman TUHAN, Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan
air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN, mereka akan
kembali dari negeri musuh. Yeremia 31:16.
4. PENTINGNYA BAPTISAN ITU
Ada orang bertanya, bagaimanakah dengan
seorang pencuri di kayu salib, yang tidak pernah dibaptis, tetapi mendapat tempat di dalam
kerajaan-Nya ?
Memang di dalam Kitab Suci kita akan dapati pula pengertian adanya, "Baptisan Roh
Suci", yaitu yang terjadi secara tidak kelihatan, bagi seseorang yang bertobat dan
kemudian pertobatan itu nyata dalam kehidupannya secara terbuka, dan apa yang kita telah
pelajari ialah "baptisan air". Pencuri di kayu salib adalah sebagai satu
bukti bahwa hati yang telah diserahkan kepada Roh Suci dengan pertobatan dan pengakuan,
lalu menerima perjanji dan keselamatan itu. Secara manusia, sudah tidak mungkin
baginya pada saat itu untuk diturunkan dari kayu salib dan dibaptis di dalam air sebagai
lambang perubahan hatinya. Tetapi di atas salib ia mengaku dan bertobat dan percaya
kepada kuasa Yesus, maka Yesus menerima pengakuannya.
Namun demikian bagi setiap orang yang dapat mengikuti syarat baptisan melaui air, maka ia
wajib menyempurnakan pengakuannya dalam baptisan air itu. Karena Yesus berkata :
"Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan
malu akan orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa
dan malaikat-malaikat kudus." Lukas 9:26.
Baptisan itu adalah sangat penting, karena upacara itu merupakan tanda bahwa kita telah
diterima menjadi anggota keluarga Allah.
"Jawab Yesus, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Yohanes 3:5.,
Sebenarnya air itu sendiri tidaklah mempunyai kuasa apa-apa untuk meyelamatkan, kecuali
sebagai lambang untuk menyucikan dosa, dan suatu lambang tentang darah Yesus yang
menyucikan dosa manusia. Perhatikanlah pula ayat berikut ini,
"Untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman supayadengan demikian Ia menempatkan jemaat dihadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela." Efesus 5:26,27.
Baptisan adalah satu langkah yang harus diambil dengan berani oleh tiap orang yang
percaya dan menerima Yesus Kristus sebagi juruselamatnya. Mengambil keputusan untuk
dibaptiskan, berarti kita memasuki suatu perubahan dalam kehidupan kita, sebelumnya
sebagai seorang asing dalam lingkungan keluarga Allah, menjadi anggota keluarga Allah dan
warga kerajaan surga.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah."
Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu
penjuru." Efesus 2:19,20.
Apabila seorang telah mengakui dan bertobat dari dosa-dosanya dan menerima Yesus sebagai
Juruselamatnya, berapa lamakah ia harus menunggu untuk dibaptis ?
"Dan sekarang mengapa engkau masih ragu-ragu ? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis,
dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan." Kisah 22:16.
Setan berusaha menghalangi tiap orang untuk mengambil keputusan dan dibaptiskan, tetapi
apabila saudara mau mengikuti Yesus Kristus, dan rindu diselamatkan untuk hidup kekal dan
menjadi warga negara kerajaan surga, janganlah berlambatan, melainkan dengan kuasa Yesus
Kristus, terimalah keputusan itu.