PELAJARAN
SEJARAH YANG DITULIS SEBELUM TERJADI
Pendahuluan :
Dunia kita ini
sedang dilanda oleh ketakutan, kekacauan dan peperangan. Dari pernyataan bersama di
kalangan pemimpin-pemimpin negara dunia, sampai kepada seruan-seruan rakyat biasa,
menunjukkan bahwa pikiran manusia telah menjadi sangat cemas terhadap apa yang akan
menimpa dunia.
Sementara itu ilmu pengetahuan semakin bertambah. Walau demikian ternyata bahwa
hasil-hasil penemuan di bidang ilmu pengetahuan ini di samping menjadi suatu kebanggaan
peradaban modern, juga menjadi penambah kecemasan dalam jiwa dan rasa takut dalam hati
tiap manusia. Dalam melancarkan cara-cara perang modern, pembuatan-pembuatan senjata maut
yang tidak berperikemanusiaan, praktik perebutan kekuasaan di antara bangsa-bangsa,
semuanya dapat menimbulkan pertanyaan. Apakah artinya semua peristiwa itu ? Apakah uang
akan terjadi dengan dunia ini dan dengan sejarah bangsa-bangsa ? Sampai kapankah
peperangan di dunia ini akan berkobar terus di antara bangsa dan tidak akan berhenti ?
Orang tidak akan mendapat jawaban yang menjamin dari seorang diktator, atau dari seorang
jenderal yang termasyhur, atau dari pemimpin suatu negara besar yang berpengaruh. Tidak
dari organisasi politik, atau organisasi perdamaian yang bersifat internasional. Orang
boleh membaca buku sejarah yang besar, tetapi buku ini pun tidak dapat menjawab apa yang
akan terjadi dengan dunia ini di masa mendatang. Ada orang yang muncul dengan berbagai
ramalan, atau perhitungan-perhitungan yang dianggap mempunyai dasar ilmiah untuk
mengetahui apa yang bakal terjadi seratus tahun kemudian. Namun demikian kesimpulan dari
segala ramalan dan perhitungan itu tidak memberikan jawaban yang pasti terhadap situasi
dan nasib dunia.
Akhirnya manusia yang percaya kepada Allah mencari dan mendapatkan jawabannya dari Kitab
Suci. Berbeda dengan ramalan dan perhitungan manusia, maka nubuatan Kitab Suci adalah dari
Allah sendiri, dan hanya Allah sendirilah yang mengetahui segala sesuatu, dapat
memberitahukan apa yang akan terjadi kemudian. Allah sendiri menegaskan bahwa hanya satu
saja yang dapat memberitahukan terlebih dulu apa yang akan terjadi.
"Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,
yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum
terlaksana." Yesaya 46:9,10.
Kita mengetahui
bahwa dalam Kitab Suci, tedapat nubuatan-nubuatan yaitu firman dari Allah sendiri, yang
menyatakan apa akan terjadi kemudian hari.
Mereka yang tidak percaya kepada Allah dan Kitab Suci sebagai firman-Nya, berusaha keras
mencari kesalahan-kesalahan dalam Kitab Suci itu agar mereka dapat membuktikan bahwa
nubuatan Kitab Suci itu gagal dan tidak benar. Namun demikian ribuan buku yang sengaja
ditulis untuk tujuan itu, hingga kini tidak ada satu buku yang dapat membuktikan bahwa
nubuatan Kita Suci itu salah adanya. Bagaimanapun juga mereka tidak akan menemukan satu
kesalahan baik di waktu kini dan di waktu yang akan datang. Mengapa demikian ? Karena
bukti-bukti tentang kebenaran nubuatan Kitab Suci adalah jelas dan kuat dan tidak dapat
dibantah.
Dari dulu sampai sekarang dan akan berlangsung terus di masa yang akan datang, ada
orang-orang yang menganggap remeh nubuatan Kitab Suci itu tetapi untuk itu Kitab Suci
sendiri menasihatkan, "Janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu
dan peganglah yang baik." 1 Tesalonika 5:10,21.
Banyak daripada sarjana-sarjana modern berusaha mengungkapkan berbagai problem zaman ini,
dan telah mengadakan pula berbagai penemuan yang mengejutkan yang tampaknya seolah-olah
penemuan gaib, namun demikian sedikit pun mereka tidak dapat memberikan kepada kita
pandangan yang dapat menembus masa depan.
Sementara itu Kitab Suci dengan jelas menyatakan bahwa apa yang akan terjadi di waktu yang
akan datang dapat dilihat melalui nubuatan. Kita bertanya, adakah satu bkti sebagai contoh
tentang nubuatan Kitab Suci yang telah dinyatakan sebelum peristiwa itu terjadi ? Satu
dari begitu banyak nubuatan itu yang dapat dikemukakan ialah : Kira-kira pada tahun 578
S.M. Nabi Yehezkiel bernubuat tentang kota Sidon yang pada waktu itu adalah satu kota yang
berada pada puncak kemakmuran dan kemegahannya, Yehezkiel berkata :
"Mereka akan memusnahkan tembok-tembok Tirus dan meruntuhkan menara-menaranya, debu
tanahnya akan Kubuang sampai bersih dari padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang
gundul. Ia akan menjadi penjemuran pukat di tengah lautan, sebab Aku yang mengatakannya,
demikianlah firman Tuhan Allah; ia akan menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa.
"Mereka akan merampas kekayaanmu dan menjarah barang-barang perniagaanmu; mereka akan
meruntuhkan tembok-tembokmu dan merobohkan rumah-rumahmu yang indah; batumu, kayumu dan
tanahmu akan dibuang ke dalam air." "Aku akan menjadikan engkau gunung batu yang
gundul dan demikian engkau akan menjadi penjemuran pukat, sehingga engkau tidak akan
dibangun kembali, sebab Aku, Tuhanlah yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan
Allah." Yehezkiel 26:4,5;12,14.
Tidak lama setelah nubuat itu diucapkan, Nebukadnezar, Raja Babel, mengepung kota Sidon,
pengepungan selama tiga belas tahun, dan mengalahkan kota itu pada tahun 568 S.M.. Pada
waktu itu tampaknya bahwa sebagian ari nubuatan itu masih belum digenapi, karena 200 tahun
kemudian, yaitu pada tahun 332 S.M. Iskandar Agung datang dan menyerang kota baru Sidon
yang dibangun di atas pulau kecil di Laut Tengah, kira-kira setengah mil dari pesisir
pantai. Ketika itu tembok-tembok, menara, kayu-kayu dari kota Sidon tua dibongkarnya dan
dilemparkan ke dalam laut dibuat sebagai tanggul untuk mengalahkan kota Sidon yang baru.
Dengan demikian reruntuhan dari kota Sidon yang lama semuanya sudah dibuang ke dalam laut,
dan tidak mungkin dapat dibangun lagi. Maka genaplah nubuatan Kitab Suci mengenai kota
Sidon itu, dan sejak waktu itu dareah bekas kota itu menjadi pusat usaha para nelayan
hingga kini sebagaimana yang telah diberitahukan lebih dulu oleh nubuatan.
Hanya nubuatan Kitab Suci dapat mengungkapkan peritiwa-peristiwa yang belum terjadi dan
apa yang telah dikemukakannya, pasti akan terjadi.
"Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para
nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang
bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar
di dalam hatimu." 2 Petrus 1:19.
Apakah ada satu
nubuatan Kitab Suci yang memberitahukan tentang kerajaan-kerajaan dunia, termasuk apa yang
akan terjadi dengan masa depannya dunia modern ini ? Kita dapat mengikuti satu nubuatan
yang tegas dan berani tentang beberapa kerajaan dunia yang saling berganti dan kemana
dunia kita ini akan pergi.
"Tetapi di surga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah
memberitahukan kepada Tuanku Raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang
akan datang." Daniel 2:28.
Nubuatan ini telah ditulis oleh Nabi Daniel beberapa abad sebelum Kristus. Adapun khayal
nubuatan itu telah diperlihatkan oleh Tuhan juga yang menjelaskannya melalui Nabi Daniel.
Maka Daniel pun berkata kepada Nebukadnezar :
"Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya Tuanku Raja, timbul pada Tuanku
pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan
rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada Tuanku apa yang akan terjadi. Adapun aku,
kepadaku telah disingkapkan rahasia itu bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku
melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada Tuanku
raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
"Ya Tuanku Raja,
melihat suatu penglihatan, yakni patung yang amat besar ! Patung ini tinggi,
berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun
patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya
dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan tanah liat.
Sementara Tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia,
lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga
remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan
emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu
angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang
menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi." Daniel 2:29-35.
Apakah arti
patung itu, kepala emas, dada perak, perut tembaga, paha besi, dan seterusnya ? Dengan
rendah hati tapi tegas, Daniel membuka tabir nubuatan yang diberikan dalam mimpi Raja
Nebukadnezar, sebagai berikut :
"Ya Tuanku Raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah
diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan, dan kemuliaan, dan yang ke dalam tangannya telah
diserahkan-Nya anak-anak manusia, di mana pun mereka berada, binatang-binatang di padang
dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya
ituTuankulah kepala yang dari emas itu." Daniel 2:37, 38.
"Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari
kerajan Tuanku, kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang
berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras
seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu, dan
seperti besi yang menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan
jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu
berarti bah wa kerajaan itu terbagi, memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai
dengan yang Tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi sebagaimana
jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah
kerajaan itu akan menjadi keras sebagian, dan rapuh sebagian.
"Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti, mereka akan
bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak
dapat bercampur dengan tanah liat.
"Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan
yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada
bangsa lain, kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi
kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yangTuanku lihat,
bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan
meremukkan besi tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah Yang Mahabesar telah
memberitahukan kepada Tuanku Raja apa yang akan terjadi di kemudian hari, mimpi itu adalah
benar dan maknanya dapat dipercayai." Daniel 2:39-45.
Dalam
keterangannya kepada Nebukadnezar, Daniel mengatakan bahwa kepala emas pada patung yang
dilihat oleh Raja Babel itu, melambangkan Kerajaan Babel, dalam kebesaran, kekuasaan dan
kemuliaannya sebagai kerajaan yang menguasai dunia pada waktu itu.
Tetapi sejarah membuktikan bahwa Kerajaan Babel dengan segala kekuasaannya yang dianggap
tidak dapat dikalahkan, ternyata pada tahun 538 S.M. telah jatuh dan dikalahkan oleh
kerajaan Media-Persia. Kerajaan Media-Persia, oleh nubuatan dinyatakan sebagai satu
kerajaan, "yang kurang mulia", dilambangkan dengan dada dan lengannya dari
perak.
Kemudian Media-Persia, tidak dapat bertahan lama, karena pada tahun 331 S.M. Kerajaan
Yunani di bawah pimpinan Iskandar Agung telah menaklukkan Kerajaan Media-Persia, walaupun
dikatakan bahwa pada waktu itu Media-Persia mempunyai kekuatan tentara dua puluh kali
lebih banyak dari tentara Yunani. Ini disebabkan karena Allah telah menyatakan dalam
nubuatan bahwa akan muncul kerajaan yang ketiga, yang dilambangkan dari tembaga.
Bagaimanapun juga kekuatan Kerajaan Yunani, juga tidak dapat mempertahankan kekuasaannya,
karena nubuatan telah mengatakan akan datang pula kerajaan yang keempat, yang akan keras
seperti besi. Menurut sejarah, Kerejaan Yunani telah dikalahkan oleh Kerajaan Roma pada
tahun 168 S.M. Dan kerajaan ini terkenal dengan kekerasan dan kekejamannya. Di zaman
pemerintahan Roma inilah Yesus Kristus lahir, dan di bawah perintah penguasa Roma pula,
banyak bayi-bayi telah dibunuh, dengan maksud untuk membunuh Yesus ketika masih bayi. Di
zaman pemerintahan Roma pula, akhirnya Yesus Kristus dibunuh dan mati di kayu salib.
Tetapi kerajaan Roma juga tidak dapat menentang nubuatan, karena telah dikatakan bahwa
kerajaan itu akan terbagi-bagi dan kerajaan yang terbagi-bagi itu, adalah dilambangkan
dengan separuh dari tanah liat penjunan dan separuh dari besi. Separuh keras dan separuh
rapuh, dan tiada dapat dipersatukan.
Sejarah membuktikan bahwa Kerajaan Roma yang berada di bawah kekuasaan kaisar
terpecah-belah juga, maka muncullah negara-negara Eropa. Kekuatan kerajaan-kerajaan Eropa
waktu itu, tidak sama, melainkan seperti yang dinubuatkan, ada yang kuat ada pula yang
lemah. Lebih lanjut telah dinyatakan bahwa, kerajaan-kerajaan itu tidak dapat
dipersatukan, seperti besi tidak dapat dipersatukan dengan tanah liat, tidak ada seorang
pun yang dapat membantah kebenarannya gejala ini di antara bangsa-bangsa pada waktu itu.
Usaha-usaha untuk mempersatukan bangsa-bangsa sudah dicoba, dengan berbagai cara, misalnya
perkawinan antar kerajaan, maupun dengan kekuasaan militer dan politik, tapi semuanya
gagal.
Sejarah mencatat bahwa pada abad ke-9 Charlemagne berusaha mempersatukan Eropa, tapi tidak
berhasil. Disusul oleh Charles V, pada abad ke-16 dan Lous XIV pada abad ke-18, dan
Napoleon pada abad XIX, tetapi semuanya gagal.
Negara-negara Eropa bahkan negara-negara dunia semakin terpecah-belah, bukannya bersatu !
Bahkan pada abad XX, telah muncul pula beberapa diktator modern, berusaha menguasai bagian
dunia, di Eropa,, Asia, Afrika, Amerika-Latin, tetapi dunia semakin kacau!
Setelah usaha memperdamaikan dunia dilakukan melalui meja perundingan, ternyata menemui
banyak kegagalan, maka kini dapat dirasakan usaha "mempersatukan" dunia dengan
berbagai ideologi! Ajaran-ajaran Komunisme, dan liberalisme, sedang mempengaruhi dunia,
tetapi ternyata ini pun semakin memecah-belah bangsa-bangsa karena timbulnya paham-paham
yang baru pula.
Dapatkah dunia ini dipersatukan ? Dapatkah kita mengharapkan satu dunia yang aman dan
damai abadi ? Bilakah perang berhenti ? Negara besar manakah yang akan menguasai dunia ?
Amerika, Rusia, Inggris atau RRC ?
Nubuatan Kitab Suci menegaskan bahwa tidak ada dari antara negara-negara besar itu yang
akan menguasai dunia !
"Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan
yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada
bangsa lain, kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi
kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya." Daniel 2:44.
Kerajaan-kerajaan
dunia yang berturut-turut telah digambarkan dalam patung itu, telah ditimpa oleh
"sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada
kakinya yang besi dan tanah liat itu, sehingga remuk
. Tetapi batu yang menimpa
patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi." Daniel 2:34,35.
Kerajaan yang akan didirikan itu, bukanlah suatu kerajaan atau pemerintahan buatan
manusia. Tetapi kerajaan dan pemerintahan itu dari Allah sendiri. Satu kerajaan yang
didasarkan atas keadilan, kebenaran dan kasih ! Alangkah hebatnya nubuatan itu !
"Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta
langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi, pemerintahan mereka
adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada
mereka." Daniel 7:27.
Kerajaan dan pemerintahan yang baru yaitu dari Allah akan menggantikan semua kerajaan dan
pemerintahan dunia yang ada sekarang ini. Bilakah kerajaan itu akan didirikan ?
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama
dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemulianNya." Matius 25:31.
"Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis satu nama, yaitu, "Raja segala raja
dan Tuan di atas segala tuan." Wahyu 19:16.
Inilah jawaban atas segala masalah yang dihadapi dunia dewasa ini. Dengan demikian apabila
kita percaya firman Allah ini dan menerima perkataan nubuatan, kita tidak perlu khawatir,
menghadapi keadaan dunia yang kacau, kesusahan, peperangan karena dengan keyakinan kita
telah mengetahui ke mana tujuan dunia ini.
Nubuatan ini mengundang saudara sebagai pelajar kursus ini, bahkan semua orang akan
bersedia dan menjadi warga negara Kerajaan Yesus Kristus, yaitu satu kerajaan yang kekal
abadi, penuh damai dan ketenangan selama-lamanya. Inilah kesempatan bagi saudara, maukah
saudara menjadi warga negara kerajaan yang mulia itu ?