PELAJARAN
ALLAH MENJADIKAN SEGALA SESUATU
Tentang kami | Judul Pelajaran | Home | Pertanyaan |
Pendahuluan :
Kita hidup dalam satu dunia
yang indah dan ajaib !
Satu dunia yang penuh dengan kekayaan alam yang limpah -
emas, perak, dan berbagai batu-
batu permata. Keindahan alam yang subur,
tanam-tanaman hijau, bunga-bunga, rumput-rumput,
pohon-pohon, buah-buahan dan berbagai
makanan. Aliran sungai-sungai dan lautan yang menarik
. Gunung yang
tinggi, lembah dan padang-padang yang luas ! Satu dunia yang
dipenuhi pula
dengan makhluk-makhluk hidup, burung, ikan dan hewan-hewan dari berbagai jenis.
Lebih dari semuanya dunia ini adalah tempat tinggal makhluk kejadian yang memiliki
kecerdasan berpikir ialah manusia-manusia. Maka timbullah pertanyaan-pertanyaan
sebagai
berikut : Dari manakah asal-mulanya dunia ini ? Bagaimanakah
berlangsungnya proses
perkembangan dunia itu ? Bagaimanakah sejarah terjadinya
langit, bumi, laut, matahari,
bulan dan bintang-bintang ? Bagaimanakah sejarah kehidupan
Manusia ?
Ada orang mengira bahwa
segala sesuatu dalam dunia ini dan dalam alam semesta, hanyalah
terjadi secara kebetulan.
Ada pula orang yang berusaha mempertahankan teori-teori
evolusi. Bahkan beberapa pengikut-
pengikut Darwin yang melanjutkan teori itu
akhirnya tiba kepada kesimpulan extreem ateisme yang
materialistis. Sebenarnya
teori-teori ilmu pengetahuan yang benar tidak akan bertentangan
dengan Alkitab.
Dr. Moh. Hatta dalam bukunya "Penghantar ke Jalan Ilmu Pengetahuan",
Antara
lain menyatakan sebagai berikut : "Memang ada berlainan keinsyafan antara Ilmu
dan Agama,
tetapi bukan bertentangan. Ilmu mengenai soal agama adalah soal
kepercayaan. Pelita
ilmu terletak di otak, pelita agama terletak di hati.
Karena itu ilmu dan agama dapat ber
jalan seiring dengan tidak mengganggu daerah
masing-masing. Kedua-duanya dapat menjadi su
luh bagi manusia dalam menempuh
hidup."
Namun demikian, ilmu pengetahuan saja tidak dapat menjelaskan segala sesuatu tentang asal
mula
nya semesta alam, dunia dan segala isinya. Hingga kini ilmu pengetahuan masih tetap
diperkembang
kan dan masih terus mencari kebenaran.
Lebih lanjut Dr. Hatta menyatakan, "Itulah sebabnya banyak ahli ilmu pengetahuan yang
terbilang terkenal pula sebagai orang yang salah, seperti Isaac Newton, seorang ahli ilmu
alam
yang tersohor benar namanya."
Robert Millikan, Ketua Sarjana-sarjana Amerika, berkata, Tiap ketambahan kepada
pengetah
uan kita di dalam bidang yang baru hanyalah menyatakan kebesaran yang tak terduga
yang belum
diketahui. Dan apa yang kita ketahui, atau merasa bahwa kita telah ketahui
dalam ilmu pengeta
huan, selalu harus dibaharui setidak-tidaknya mengalami perubahan secara
revolusioner."
Dr. Charles E. de M. Sajous, menegaskan, Penciptaan benda-benda dari alam semesta,
susunan
matahari, dan bumi serta segala isinya, tercakup kita sendiri, mengenakan
keperluan Allah di
dalam segala hak miliknya secara fisik."
Dengan demikian tidaklah mengherankan jika sarjana-sarjana besar dalam dunia modern ini
pada
umumnya, adalah orang-orang yang mengakui kebesaran Allah sebagai Khalik Pencipta.
Hanya sedikit
sekali yang tetap menjadi sarjana atheis.
Segala sesuatu yang kita
lihat di sekitar kita, yang bergerak maupun yang tidak bergerak tentu
ada asal-usulnya,
permulaannya, ada pembuatnya atau penciptanya. Sebagai contoh yang sederhana,
meja di
dalam rumah kita. Apakah meja itu jadi dengan cara kebetulan ? Apakah secara langsung
meja
itu sudah ada ? Tidak ! Kita beli dari toko perabot. Apakah meja itu secara kebetulan pula
terkumpul di toko perabot ? Tentu tidak ! Darimanakah asal-usulnya ? Oh, ada tukang kayu
yang
membuat meja yang ada di rumah mereka, tetapi mereka percaya bahwa ada tukang yang
membuatnya.
Demikian juga halnya dengan segala yang kita lihat dalam alam sekitar kita!
Hanya ada satu
jawaban yang benar, terhadap pertanyaan mengenai, daripada asalnya dunia
ini dan semesta alam
sekalian, yaitu Allah telah menciptakan semuanya ! Segala sesuatu
dalam alam ini menyatakan
bahwa Allah itu adalah Khalik Pencipta.
Ada banyak dewa-dewa yang disembah orang dalam dunia
ini, Emas, Perak, permata-permata
yang mahal harganya, dalam bentuk berhala atau materialisme !
Orang menyembah matahari
sebagai dewa, bulan, bintang-bintang. Ada pula yang menyembah api, air
sungai,
pohon-pohon, guntur. Bahkan ada pula yang menenyembah hewan-hewan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ada lagi yang mendewakan orang-orang besar, manusia yang dianggap
berkuasa, suci !
Mengenai dewa emas dan perak, nabi Yeremia menulis, Perak kepingan dibawa dari
Tarsis, dan
Emas dari Ufas, berhala itu buatan tukang dan buatan tangan pandai emas.
Pakaiannya dari kain
ungu tua dan kain ungu muda, semuanya buatan orang-orang ahli. Tetapi
Tuhan adalah Allah yang
benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal." Yeremia
10:9,10.
Allah yang benar adalah Allah yang hidup dan yang berkuasa menciptakan semesta alam
sekalian.
Dewa-dewa yang lain adalah palsu adanya.
Allah yang maha kuasa, Maha tinggi dan Maha Adil,
adalah Prima Kansa dari segala sesuatu
yang ada. Dari matahari yang terbesar dan planet-planet
yang hebat sampai kepada
serangga-serangga yang terkecil sekalipun semuanya adalah dari kuasa
penciptaan Allah.
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1.
Nehemia berkata, Hanya Engkau adalah TUHAN ! Engkau telah menjadikan langit, ya
langit
segala langit dan segala bala tentaranya dan bumi dengan segala yang ada di
antaranya, dan laut
dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada
semuanya itu dan bala tentara
langit sujud menyembah kepadaMu." Nehemia 9:6.
Penulis Mazmur menjelaskan pula, "
Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh
nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. Sebab Dia
berfirman maka semuanya jadi, Dia
memberi perintah, maka semuanya ada." Mazmur 33:6,9.
Allah menjadikan semesta alam
sekalian, dan bumi serta segala isinya, Allah menjadikan manusia.
Keunggulan Allah, Pencipta serwasekalian alam telah difirmankan oleh Allah sendiri.
Ingat
lah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak
ada yang lain,
Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku. Yesaya 46:9.
Aku ini TUHAN, itulah namaKu, Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain
atau
kemasyuranKu kepada patung. Yesaya 42:8.
2. ALLAH MENJADIKAN DUNIA to top
Sejarah penciptaan dunia
yang terdapat dalam tiga pasal permulaan buku Kejadian menjelaskan
bahwa bumi ini dan
segala sesuatu yang ada di dalamnya, telah dijadikan dalam enam hari lamanya,
dan telah
selesai dengan sempurna dan amat baik adanya.
Demikanlah diselesaikan langit
dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari
ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang
dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh
dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu.
Kejadian 2:1,2.
Bagaimana Allah menjadikan dunia ini dalam 6 hari itu, telah dijelaskan dalam Alkitab,
sebagai
berikut :
Pada hari yang pertama, Berfirmanlah Allah,
Jadilah
terang. Lalu terang itu jadi.
Allah melihat bahwa terang itu baik lalu dipisahkannNya
lah terang itu dari gelap. Dan
Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah pe
tang dan jadilah pagi,
itulah hari pertama. Kej. 1;3-5.
Pada hari
kedua, "Berfirmanlah Allah, Jadilah
cakrawala di tengah segala air untuk
memisahkan air dari air. Maka Allah menjadikan
cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu dari air yang ada di
atasnya. Dan jadilah demikian." Kej. 1:6,7.
Pada hari yang ketiga, firman Allah, "Hendaklah segala
air
yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering. Dan
jadilah
demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu
dinamaiNya laut. Allah
melihat semuanya itu baik.
Berfirmanlah Allah, "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan
yang
berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu
menumbuhkan
tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis
pohon-pohonan meng
hasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik."
Kejadian 1:9-12.
Pada hari yang keempat firman Allah, "Jadilah
benda-benda
penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda
penerang itu
menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun, dan sebagai
penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.
Dan jadilah demikian." Kej
adian 1:14,15.
Pada hari yang ke-5, firman Allah, "Hendaklah dalam air
berke
riapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala.
Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis
makhluk hidup yang b
ergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang
bersayap. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik.
Lalu Allah meberkati semuanya itu, firmanNya, "Berkembangbiaklah dan bertambah
banyaklah
serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah
banyak. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari ke-5." Kej. 1:20-23.
Paha
hari yang ke-6, dengan firman Allah maka
binatang-binatang dari segala jenis baik dan
jinak dan yang liar, memenuhi hutan yang
indah dan padang yang luas.
3. MANUSIA MAHKOTA PENCIPTAAN ALLAH to top
Pada hari yang ke-6 itu
apabila segala sesuatu telah dijadikan, maka firman Allah, "Baiklah
Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang
yang
merayap di bumi.
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya
dia,
laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. Kej. 1:26,27. Inilah mahkota
kemuliaan dari
segala kejadian Allah.
Bagaimana Allah menjadikan manusia yang pertama itu, dijelaskan sebagai berikut;
Ketika
itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan
nafas hidup ke dalam
hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Kejadian 2:7.
Dan lagi berfirmanlah Tuah Allah demikian, "Tidak baik, kalau menusia itu seorang
diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak, ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil
salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Kejadian 2:18,21.
Allah telah menjadikan manusia itu menurut peta dan teladan Allah ! Dari tangan Pencipta
yang
Maha Kuasa Adam dan Hawa telah dijadikan menurut peta ilahi.
E.G. White dalam buku Patriarchs and Prophets, mengenai manusia pertama yang dijadikan
Allah,
menyatakan sebagai berikut : "Manusia membawa peta Allah, baik dalam
keadaannya secara luar
dan dalam tabiat
sifat-sifatnya adalah sesuai dengan
kehendak Allah. Pikirannya sanggup
mengerti hal-hal rohani. Cinta kasihnya berada di bawah
pengendalian pemikiran yang sempurna
kepada kehendaknya."
Dengan kata lain, dari tangan Allah Pencipta, Adam dan Hawa telah dijadikan sempurna dan
suci !
Mereka memiliki kesanggupan-kesanggupan yang sempurna secara fisik, mental dan
spiritual. Mereka
memiliki kuasa untuk memilih.
Adam dan Hawa telah dijadikan sebagai mahkota kemuliaan dari segala kejadian Allah.
"Dari
segala makhluk ciptaan Allah di atas bumi ini, tidak ada satupun yang sama
dengan manusia."
--- Patriarchs and Prophets, hl. 48.
Kepada manusia itu telah diberi kuasa oleh
Allah untuk memerintah atas segala binatang dan
menikmati segala segala keindahan bumi.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka, "Beranak cuculah dan
bertambah
banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut
dan burung-
burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kejadian
1:28.
Daud, penulis Mazmur menyatakan tentang manusia yang telah dijadikan Allah itu,
"Namun
Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan
hormat." Mazmur 8:6.
4. TANDA PERINGATAN KEJADIAN ALLAH to top
Setelah selsai Allah
menjadikan langit dan bumi dan segala isinya, dan menjadikan manusia dengan
kemuliaan dan
hormat, apakah selanjutnya yang diperbuat oleh Allah ? Penjelasan yang indah dan
mengagumkan telah dijelaskan dalam Alkitab.
"Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari
ketujuh
telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh
dari segala
pekerjaan yang telah dibuatNya itu.
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia
berhenti
dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu. Kejadian 2:1-3.
Allah telah mengatur jangka waktu perputaran minggu sejak permulaannya yaitu setelah enam
hari
menjadikan langit dan bumi, maka pada hari yang ketujuh Ia berhenti, memberkati hari
itu dan
menyucikannya, terutama adalah bagi manusia yang telah dijadikanNya, yaitu manusia
yang telah
diberikan kebebasan untuk mencintai Allah dan berbakti kepadaNya. Inilah satu
rencana yang mulia
dan membahagiakan. Manusia diberikan kesempatan oleh Allah pada hari
itu berbakti kepada Allah,
dan menerima berkat rohani dan kesegaran rohani bagi jiwa,
disamping itu pula menjadi hari
perhentian secara fisik.
Ketentuan ini ditekankan selanjutnya dalam aturan Allah untuk manusia. "Enam hari
lamanya
engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah
hari Sabat
TUHAN, Allahmu, maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing
yang di tempat kediaman
mu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut
dan segala isinya, dan Ia
berhenti pada hari ketujuh, itulah sebabnya TUHAN memberkati
hari Sabat dan menguduskannya.
(Keluaran 20:9-11).
Hari yang ketujuh, adalah hari Sabat Allah, hari besar, mulia dan suci, satu hari yang
diberkati
Allah bukan hanya bagi manusia yang pertama, akan tetapi sepanjang zaman, hari
kebaktian kepada
Allah yang telah menjadikan langit, bumi dan segala isinya. Satu hari
yang menjadi tanda peringat
an, kuasa Allah sebagai Khalik Pencipta langit dan bumi !
5. PENGAKUAN DAN KEWAJIBAN MANUSIA KEPADA KHALIK to top
Dari penjelasan di atas
dapatlah
ditarik kesimpulan bahwa langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada, semuanya
telah jadi
oleh kuasa Allah yang telah menciptakannya.
Kita manusia, adalah makhluk ciptaan Allah. Karena itu, kita wajib berbakti kepada Allah
Khalik
semesta Alam.
Nabi Yesaya berkata : "Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah, siapa yang
menciptakan
semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil
nama mereka
sekaliannya ? Satupun tiada yang tidak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan
maha kuat. Tidakkah
kautahu, dan tidakkah kaudengar ? TUHAN ialah Allah kekal yang
menciptakan bumi dari ujung ke
ujung, Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak
terduga pengertianNya." Yesaya
40:26,28.
Ketika Paulus berhadapan dengan orang Athena, ia menandaskan, "Allah yang telah
menjadikan
bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam
dalam kuil-kuil
buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia,
seolah-olah Ia kekurangan
apa-apa karena Dialah yang memberikan
hidup dan nafas dan segala sesuatu
kepada semua orang." Kisah Rasul-rasul
17:24,25.
Karena itu Yohanes menyatakan pula tentang kewajiban tiap manusia sebagai insan Khalik,
yang
diserukan olah malaikat dengan ketentuan yang tegas, "Takutlah akan Allah dan
muliakanlah
Dia, karena telah tiba saat penghakimanNya, dan sembahlah Dia yang telah
menjadikan langit dan
bumi dan laut dan semua mata air." Wahyu 14:7.
Tentang kami | Judul Pelajaran | Home | Pertanyaan |